REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengungkap, DKI Jakarta merupakan wilayah tanah air yang membutuhkan pasokan darah lebih besar ketimbang yang dibutuhkan rata-rata nasional. Fakta itu, tidak terlepas dari posisi Jakarta sebagai ibukota negara.
"Kebutuhan darah nasional dua persen dari jumlah penduduk, nah kalau Jakarta itu dua kali lipat, yakni empat persen," ungkap JK dalam acara donor darah di Jakarta, Rabu (2/5).
JK mengungkap, kebutuhan darah tidak hanya dari warga Jakarta saja, tetapi juga warga luar Jakarta seperti Medan, Makassar, Surabaya dan kota lain di Indonesia. "Mereka pada berobat di Jakarta, sehingga jelas kebutuhan darah menjadi lebih banyak," kata dia.
Penyebab lainnya, kata JK, kota Jakarta telah berkembang demikian pesat. Hal itu terlihat dari jumlah penduduk yang demikian besar. Belum lagi diikuti jumlah kendaraan bermotor yang jumlahnya bertambah setiap tahun. Artinya, angka kecelakaan semakin besar. "Jadi, kebutuhan darah pun meningkat," kata dia.
Meski demikian JK optimis. Sebab, kebutuhan darah yang meningkat juga diimbangi dengan keinginan kuat masyarakat Jakarta untuk mendonorkan darahnya.
"Saya bahagia, donor darah telah menjadi gaya hidup," kata dia.