REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Semarang, M Yulianto, menilai sebagian besar partai politik di Jawa Tengah tidak memiliki figur kuat untuk diusung dalam Pemilihan Gubernur 2013. "Tokoh-tokoh partai tersebut belum mampu memenuhi keinginan pasar pemilih," kata Yulianto di Semarang, Rabu (2/5).

Kondisi itu, kata dia, disebabkan oleh tidak berjalannya sistem pengkaderan serta rekruitmen yang dilakukan partai politik. Hasilnya, menurut dia, pada sejumlah survei menjelang pelaksanaan pemilihan gubernur, justru sosok yang muncul berasal dari luar partai.

Sejumlah nama yang cukup kuat muncul menjelang pemilihan orang nomor satu di Jawa Tengah, kata dia antara lain Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo serta Wali Kota Surakarta Joko Widodo. Ia mengatakan kedua nama tersebut mengungguli sejumlah kandidat yang berasal dari partai politik, seperti Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Taufik Kurniawan, serta Ketua Partai Golkar Jawa Tengah Wisnu Suhardono, dan Ketua PDI Perjuangan provinsi ini Murdoko.

Meski demikian, Direktur Lembaga Pengkajian Survei Indonesia tersebut mengungkapkan para kandidat itu masih berpeluang untuk meningkatkan elektabilitasnya menjelang pemilihan. "Dari hasil survei awal tahun, sebagian besar penduduk Jawa Tengah masih belum memutuskan pilihannya," katanya.

Ia menjelaskan sebagian besar masyarakat provinsi tersebut masih kurang begitu peduli terhadap pesta demokrasi yang akan digelar sekitar setahun lagi itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika