REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pengetahuan masyarakat Kota Bogor terhadap Bahasa Sunda dipandang makin minim. Jika tidak dilakukan upaya penyelamatan dan pelestarian, bahasa daerah masyarakat Jawa Barat itu bisa punah sedikit demi sedikit.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor Yanyan Rusmana mengatakan, Bahasa Sunda kini makin jarang digunakan dalam aktivitas sehari-hari masyarakat. Bahasa itu kini hanya digunakan dalam ruang-ruang kelas formal di sekolah dasar atau sekolah menengah pertama. "Kita pantas khawatir," kata dia, Senin (30/4).
Ia menuturkan, menurut penelitian para ahli, saat ini terdapat enam ribu hingga tujuh ribu bahasa etnis atau bahasa daerah yang telah punah di berbagai belahan dunia. Jika tidak segera dilakukan langkah penyelamatan dikhawatirkan Bahasa Sunda akan mengalami nasib serupa.
"Sebagai warga Jawa Barat, khususnya Kota Bogor, kita harus bekerja keras supaya Bahasa Sunda tidak mengikuti jejak bahasa-bahasa daerah yang punah," ujarnya.
Salah satu upaya pencegahan yang efektif, menurut dia, adalah dengan memberi pemahaman Bahasa Sunda yang baik pada anak sejak dini. "Terutama anak SD dan SMP yang banyak kurang memahami penggunaan Bahasa Sunda dengan baik," kata dia.