REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayathul Hisbah (WH) Kota Banda Aceh mengamankan para waria yang mangkal di kawasan terminal angkutan umum dalam kota (labi-labi) Keudah, karena meresahkan warga.

"Aksi para waria yang mangkal di terminal labi-labi Keudah itu telah meresahkan warga, selama ini kami setiap hari menerima laporan banyaknya waria di kawasan pinggir sungai itu," kata Kepala Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh Fadhil di Banda Aceh, Minggu.

Selain di terminal labi-labi, petugas juga mengamankan beberapa waria di Taman Bustanussalatin, Satpol PP dan WH juga menangkap dua anak punk dan 10 remaja di kawasan tersebut.

Pada razia yang melibatkan 30 personil dibantu aparat gabungan TNI/Polri serta unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan Baiturrahman, petugas juga menyita puluhan kondom berbagai merek yang dibawa dalam tas para waria itu.

Para waria dan anak punk yang terjaring razia penertiban itu kami amankan untuk diberikan peringatan, mereka harus membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

"Perbuatan waria dan anak punk tidak mencerminkan budaya Aceh, apalagi Syariat Islam," kata Fadhil.

Menurutnya, razia yang dilakukan dini hari hingga menjelang subuh itu juga diwarnai aksi kejar-kejaran antara petugas dengan para waria.

"Kami berharap masyarakat ikut berpartisipasi menertipkan para waria yang kerap mangkal di terminal labi-labi Keudah dan taman pinggir kali itu, kalau hanya berharap petugas maka hukum syariat Islam tidak akan berjalan dengan menyeluruh di Aceh," katanya menambahkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika