REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor akan mengusulkan gedung perkuliahan di Kampus Baranangsiang, Kota Bogor, menjadi bangunan cagar budaya. "Kampus IPB Baranangsiang diusulkan menjadi bangunan cagar budaya dengan harapan kita selalu dapat meneladani pemikiran visioner tentang ilmu pertanian Indonesia," kata Rektor IPB, Prof Herry Suhardyanto.

Herry menuturkannya saat meresmikan gedung pendidikan IPB di Kampus Darmaga, Bogor, Jumat. Dia mengatakan bahwa usulan menjadikan gedung kampus IPB Baranangsiang sebagai bagunan cagar budaya dilihat dari sejarah pembangunan gedung tersebut.

Kampus IPB Baranangsiang dibangun pada 1952 dengan peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden Soekarno. Tepatnya tanggal 27 April pada 60 tahun silam.

Tidak hanya itu, lanjut Rektor, pembangunan gedung perkuliahan IPB tersebut menjadi momentum berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian pertama di Indonesia.

"Momen ini menjadi tonggak sejarah bangsa Indonesia,'' katanya. ''Dalam pidato Bung Karno saat peresmian yang berjudul 'Soal hidup atau Matinya Bangsa Indonesia', ada dua aspek penting yakni mengenai pertanian dan pangan. Ini menjadi tantangan para generasi muda untuk bertanggung jawab mengenai masalah bangsa ini."

Untuk menjadikan gedung perkuliahan IPB Baranangsiang sebagai bangunan cagar budaya, pihak kampus juga sudah menyiapkan sebuah gedung pendidikan baru yang desain interiornya meniru gedung lama. Gedung tersebut baru saja diresmikan pendiriannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammad Nuh, bertepatan pada peringatan 60 tahun peletakan batu pertama pembangunan kampus IPB Baranangsiang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika