Kamis 26 Apr 2012 22:02 WIB

Indonesia akan Impor Daging Ayam?

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Hafidz Muftisany
Ayam potong (ilustrasi)
Foto: Antara
Ayam potong (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah diminta menghentikan wacana impor daging ayam menyusul ketertarikan Brasil untuk berinvestasi di Indonesia. Impor dinilai akan mematikan industri perunggasan skala kecil dalam negeri.

"Selain mengancam eksistensi peternak, impor juga akan mengganggu industri pakan dan pembibitan," kata Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Rachmat Pambudy di Bogor, Kamis (26/4).

Ia mengatakan, dengan dibukanya keran impor maka pasar petani jagung dan padi sebagai pemasok pakan ternak akan mati. Petani padi tidak bisa lagi menjual dedak mereka ke peternak, begitu pula dengan petani jagung. Menurut dia, industri perunggasa Indonesia telah memiliki fundamental yang kuat. "Kapasitas industri masih sangat besar, teknologi relatif maju, lahan luas, sumber daya manusia juga terdidik dan handal," ujarnya.

Untuk meningkatkan efisiensi, Rahmat meminta pemerintah mencontoh Brazil yang memberikan kredit berbunga rendah kepada para peternak. "Di Brasil bunga kredit peternakan hanya 5 persen, sementara di Indonesia sampai 13 persen."

Hal senada diungkapkan Ketua Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Tri Hardiyanto. Menurut dia, pemerintah belum saatnya membuka keran impor bagi daging ayam beku. Terkait ketertarikan dari Brasil, ia meminta pemerintah membatasi kerjasama hanya dalam bentuk investasi. "Kalau investasi saja tidak masalah. Itu pun harus melibatkan peternak lokal sebagai partner kerja," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement