Kamis 26 Apr 2012 14:38 WIB

Demo di KPK Ricuh, Wartawan Diserang

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjawab pertanyaan wartawan saat mengantar istrinya yang diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek Hambalang di KPK, Jakarta Selatan, Kamis (26/4).
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjawab pertanyaan wartawan saat mengantar istrinya yang diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek Hambalang di KPK, Jakarta Selatan, Kamis (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aksi unjukrasa Pemuda Cinta Tanah Air (Pecat) di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta, Kamis (26/4) diwarnai dengan kericuhan. Para demonstran yang datang dengan membawa patung babi dan anjing tersebut bersitegang dengan ajudan Anas Urbaningrum yang mengawal Anas dan istrinya ke gedung KPK.

"Lambang babi ngepet melambangkan para oknum yang melatarbelakangi. Bisa jadi babi ngepet di mana binatang ini tipikal pemalas, tapi rakus," kata orator Pecat, Dede Gusli saat berorasi. Lebih lanjut, dia menambakan Indonesia sudah digerogoti dengan korupsi yang identik dengan binatang tikus.

Di tengah keributan, massa yang membawa patung babi tersebut tiba-tiba diserang sekelompok orang yang berpakaian safari hitam. Para pengawal Anas yang menggunakan safari sempat melakukan pemukulan kepada massa Pecat dan menghalang-halangi beberapa kameramen untuk mengambil gambar. Bahkan, mereka sempat mendorong-dorong wartawan.

Tidak terima dengan ulah mereka, seorang ajudan Anas yang berbaju safari hitam dikerumuni dan dilempar botol air oleh wartawan yang kesal karena menghalangi tugas peliputan. Polisi pun melerai kericuhan antar demonstran, wartawan dan ajudan tersebut. Selanjutnya, demonstran dan ajudan Anas pun membubarkan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement