Kamis 26 Apr 2012 14:21 WIB

Pembentukan Karakter Bangsa Ada di Tangan Muslimah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Muslimah shalat sambil gendong anak.
Foto: endahsekali.co.cc
Muslimah shalat sambil gendong anak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembentukan karakter penerus bangsa ada di tangan para perempuan Indonesia. Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Netty Prasetyani mengatakan, seorang Muslimah memiliki potensi lebih dibanding pria dalam membentuk karakter bangsa, sebab pengawasan seorang anak 24 jam berada di tangan perempuan.

Menurutnya, sudah selaiknya pembangunan karakter ini dititipkan ke Muslimah. Terutama, yang memiliki aktivitas di ruang publik. Misalnya, di majelis ta’lim.

Keunggulan lain Muslimah menurut dia adalah amanah, profesional dan sabar. Memang, untuk membangun karakter bangsa di tengah kebobrokan moral saat ini tak mudah. Namun, dengan keunggulan tersebut Netty optimistis, lambat laun karakter bangsa akan terbentuk.

Beruntung Jabar sekarang sudah memiliki Forum Muslimah Jabar. Forum ini, menjadi rumah besar bagi semua Muslimah. Karena, Muslimah dari berbagai Ormas Islam berkumpul di sini. Di antaranya, Aisyiyah, Fataya, Al wasiah, Persistri, Muslimah PUI, NU dan lain-lain.

Dalam forum ini, menurut Netty, semua Muslimah menjadi bersatu tidak terkotak-kotak. Padahal, mereka memiliki visi dan misi yang berbeda di organisasi. Setelah berada di forum, semuanya mengesampingkan kepentingan masing-masing dan memiliki orientasi yang sama. Yakni, bagaimana mencerahkan masyarakat untuk memperkuat karakter bangsa. "Muslimah yang tak tekotak-kotak ini menjadi kekuatan besar untuk pembangunan," tegas Netty.

Hal senada diucapkan Ketua Forum Muslimah Jabar, Siti Jubaedah Nuryata. Menurut dia, forum muslimah dibentuk berawal dari keperihatinan masih terkotak-kotaknya aktivitas yang dilakukan Muslimah. Mereka, hanya beraktivitas sendiri-sendiri di organisasi masing-masing.

Padahal, sambung Siti, kalau semua organisasi ini digabungkan maka bisa membentuk kekuatan yang lebih besar. Hasil aktivitas yang dilakukan pun, gaungnya bisa terasa dimasyarakat. Karena itu, setahun lalu, 10 Ormas perempuan Islam membentuk forum ini.

Jumlah anggota forum ini, bisa puluhan sampai ratusan ribu. Karena, setiap ormas memiliki anggota yang cukup banyak. Salah satu kegiatan yang dilakukan, adalah menggencarkan pembangunan karakter di masyarakat.

Karena, lanjut Siti, sebagai seorang ibu sekaligus aktivis perempuan, Ia merasa perihatin dengan moral bangsa ini. Salah satu contoh yang sangat dekat, adalah budaya mencontek yang merebak di kalangan generasi muda. Belum lagi, setelah selesai ujian banyak anak-anak yang melakukan corat-coret dan konvoi ke jalan. "Ini berhubungan dengan karakter yang harus dibenahi," tegas Siti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement