REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang penumpang tewas tersengat listrik di atap KRL jurusan Jakarta Kota-Bogor, Rabu (25/4). Sulitnya proses pemindahan mayat menyebabkan rute KRL terganggu.
"Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB. Perjalananan sempat tersendat 30-40 menit," terang Kepala Humas PT KA Daerah Operasional I Mateta Rijalul Haq, Rabu (25/4).
Mateta memperkirakan, anak lelaki yang menjadi korban diperkirakan berusia sekitar 11 tahun. Diduga ia naik saat kereta berhenti di stasiun Cikini. Posisi korban diketahui tak bernyawa di atas atap KRL saat transit di Manggarai. Teriakan penumpang yang tengah menunggu menghentikan laju kereta di jalur 3.
"Korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh yang berwajib,"cetus Mateta.
Dari pantauan langsung di Stasiun Manggarai sekitar pukul 08.40 WIB, kondisi tubuh anak berkaos hitam dan celana jins pendek itu tertelungkup dan terjepit diantara kabel. Dari kakinya yang tak mengenakan alas, nampak mengepul asap. Telapak kakinya kehitaman. Para penumpang dari KRL yang melintas maupun yang menunggu di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan nampak mengerebungi gerbong itu. Beberapa petugas mencoba menggapai tubuh korban dengan sebatang bambu.
"Masih sering anak-anak nekad naik ke atas gerbong kereta tersebut. Semoga mereka kapok melihat kaya gini," ujar petugas di KRL Commuter Line jurusan Bogor-Jakarta Kota, M Yusuf.