Selasa 24 Apr 2012 20:22 WIB

PBNU: TKI di Negara non-Muslim Lebih Dihargai

Rep: Indah Wulandari/ Red: Dewi Mardiani
Said Aqil Sirajd
Said Aqil Sirajd

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siraj, turut menyikapi terjadinya penembakan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Menurutnya, hal itu ironis, di mana TKI di negara non-muslim justru mendapatkan perlakuan yang lebih baik dibandingkan negara berpenduduk mayoritas Islam.

"Dengan berat hati saya sampaikan, bahwa TKI kita di negara non-muslim justru mendapatkan perlakuan yang lebih baik. TKI di Hongkong dan Taiwan tidak pernah ada cerita ditembaki atau diperjualbelikan organ tubuhnya," ungkap Kiai Said di Jakarta, Selasa (24/4).

Aksi penembakan terhadap TKI yang dilakukan polisi Diraja Malaysia juga dinilai oleh Kiai Said sebagai tindakan yang biadab, apapun latar belakang yang mendasarinya. "Kalaupun salah, janganlah ditembaki. Salah memang harus ada hukumannya, tapi tidak harus ditembaki," tegas Kiai Said.

Dikemukakan juga oleh Kiai Said, PBNU mendesak polisi Diraja Malaysia untuk menindak tegas anggotanya yang melakukan penembakan tersebut. "Harus dihukum pelakunya. Ini bukan hanya untuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia, tapi juga untuk nama baik Malaysia sendiri di forum internasional," tegasnya.

PBNU juga mendesak pemerintah Indonesia menyampaikan protes keras terhadap Malaysia. Hal itu ditujukan untuk menekan kemungkinan terulangnya kejadian yang sama di waktu mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement