Senin 23 Apr 2012 20:01 WIB

Pemerintah Harus Matangkan Komitmen Penggunaan BBG

Petugas mengisi bahan bakar gas (BBG) ke sebuah mobil yang digunakan sebagai transportasi umum di Stasiun Pengisian BBG (SPBG) di Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Petugas mengisi bahan bakar gas (BBG) ke sebuah mobil yang digunakan sebagai transportasi umum di Stasiun Pengisian BBG (SPBG) di Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Komitmen pemerintah tentang penggunaan BBG diminta untuk dimatangkan, terlebih melihat perkembangan harga minyak dunia. Sudah saatnya pemerintah lebih fokus pada pemakaian BBG secara lebih luas lagi.

Pengamat teknologi otomotif dan bahan bakar dari Universitas Andalas Padang, Dr Elvis Adril, berpandangan, Indonesia memang telah memulai penggunaan BBG, tapi baru sebatas untuk kendaraan transportasi TransJakart. Semestinya ke depan, penggunaan BBG dapat diperluas ke seluruh daerah.

Potensi gas yang dimiliki Indonesia diperkirakan mampu untuk memenuhi kebutuhan 50 tahun ke depan, lebih banyak dibandingkan Malaysia dan Singapura. Kedua negara itu sudah sejak lama menerapkan pemakaian BBG secara luas.

"Saya lima tahun hidup di Malaysia, membuktikan bagaimana negara itu telah menjatuhkan pilihan bahan bakar gas untuk kendaraan ramah lingkungan. Bahkan, Stasiun Pengisian Bahan Gas dibangun di setiap kota," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement