Senin 23 Apr 2012 19:35 WIB

BNP2TKI: Polisi Malaysia Barbar dan Sadis Tembak TKI

Kantor BNP2TKI.
Foto: kampungtki.com
Kantor BNP2TKI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyatakan polisi Malaysia bertindak barbar dan sadis karena menembak mati tiga TKI asal NTB.

"Penembakan di kepala dan juga memberondong peluru ke tubuh korban hingga meninggal jelas tindakan penanganan yang sangat aneh, barbar, sekaligus sadis," kata Jumhur dalam surat elektroniknya di Jakarta, Senin.

Tiga TKI asal Pancor Kopong, Pringgasela Selatan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat NTB Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28) tewas ditembak polisi pada 25 Maret 2012 dinihari di kawasan Port Dickson di Malaysia karena diduga ingin melakukan penyerangan saat akan ditangkap.

Jumhur mengatakan telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur pada Senin, dan memperoleh penjelasan peristiwa penembakan itu. Akibat cara penanganan yang tidak patut tersebut, TKI meninggal secara mengenaskan.

"Seharusnya ada cara lain untuk melumpuhkan para TKI itu dan tidak perlu ditembaki dengan bengis," kata Jumhur menyesalkan.

Selain keberatan, Jumhur juga protes keras dengan tindakan polisi Malaysia karena dianggap terlalu merendahkan nyawa TKI.

Ia menambahkan pemerintah Indonesia dimungkinkan menyampaikan protes resmi melalui saluran diplomatik ihwal kasus penembakan pada tiga TKI itu.

Terkait dugaan kemudian jasad TKI itu menjadi korban perdagangan tubuh orang, Jumhur menjelaskan soal itu masih spekulatif.

Ia mendukung jika keluarga korban mengajukan permohonan untuk otopsi ulang di tanah air terhadap para jenazah TKI yang telah dimakamkan di kampung halamannya pada 6 April 2012.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement