REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur berdasarkan perhitungan lembaga pemantau cuaca dunia seperti NOAA (USA), BOM (Australia), dan Jamstec (Jepang) saat ini memasuki musim kemarau. Sebagian wilayah lainnya baru akan memasuki musim kemarau pada akhir April dan awal Mei 2012.
"Bahkan, hasil analisis dan foto satelit Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan daerah-daerah yang telah memasuki musim kemarau 2012 seperti Lembata, Flores Timur, Manggarai Tengah dan Timur, Sikka, Alor, Rote Ndao, sebagian Kabupaten Kupang, Sabu Raijua," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Lasiana Kupang, Ir Purwanto, di Kupang, Senin.
Sementara, wilayah yang segera memasuki musim kemarau pada akhir April 2012 antara lain wilayah Kota Kupang, Kabupaten Ngada, Nagekeo, Ende, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu dan sebagian Kabupaten Kupang seperti wilayah Amfoang dan sekitarnya. Daerah-daerah tersebut masih diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sifatnya sporadis. Itu merupakan hujan transisi dari musim basah ke musim kemarau antara April hingga awal Mei 2012.
"Hujan yang terjadi saat ini lebih disebut dengan hujan transisi dari musim hujan ke kemarau. Hal tersebut menandakan bahwa sesungguhnya NTT belum memasuki musim kemarau secara menyeluruh," katanya.
Bahkan, La Nina (fenomena alam basah) masih diprediksi akan terus dominan hingga akhir April 2012 hingga selanjutnya menuju kondisi netral pada Mei 2012. Menurut dia, Nusa Tenggara Timur dengan tipe curah hujan moonsonal (memiliki satu puncak hujan) tidak luput dari fenomena ini.
Normalnya musim kemarau berlangsung cukup lama hingga 8 bulan. Sementara, rata-rata musim hujan berlangsung selama 4 bulan (Desember- Maret). Tetapi, BMKG memprediksi musim kemarau tahun ini bisa sampai enam bulan ke depan.
"Kita sedang berhati-hati untuk melihat karakteristik setiap wilayah yang ada di pulau Timor, Alor dan sebagian wilayah Flores," katanya.