REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Gazali Suyuti, meminta seluruh pengurus pesantren meningkatkan pendidikan kepramukaan kepada santri. Hal tersebut sebagai bagian dari kegiatan sosial.
"Kita tidak ingin lagi mendengar adanya isu yang mendiskreditkan pesantren sebagai kelompok radikal, sarangnya teroris," ujar Gazali Suyuti.
Gazali mengatakan bahwa kegiatan kepramukaan baik untuk diri sendiri dan kehidupan sosial. Karena, kegiatan tersebut dapat membantu masyarakat dengan pengetahuan dan kemampuan kepramukaan. Itulah mengapa pesantren hendaknya memberikan pencerahan di tengah masyarakat.
Menurut Gazali, kegiatan kepramukaan juga merupakan bagian dari ajaran agama yang mengajarkan kejujuran dan kedisiplinan bagi santri pondok pesantren. Santri tidak hanya mendalami ilmu-ilmu tentang agama. Tetapi, mereka juga melakukan kegiatan sosial dan pentas seni.
Gazali yang juga akademisi meminta ada perhatian lebih pada peningkatan kualitas dan kecakapan guru-guru madrasah. "Orang yang mendalami latihan kepramukaan pastinya disiplin. Karena di pramuka, kita diajarkan untuk disiplin. Selain itu, bermanfaat untuk orang banyak," katanya.