REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Ledakan jumlah penduduk dipandang menjadi salah satu penyebab datangnya ragam bencana seperti banjir, kabut asap, kekeringan, angin puting beliung bahkan gempa tektonik di bumi pertiwi Indonesia.
"Jika ledakan jumlah pertambahan penduduk tidak diimbangi dengan konsep pembangunan infrastruktur yang rapi, maka ragam bencana itu tidak menutup kemungkinan akan terus 'menghantui' negeri ini," kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau Hariansyah Usman di Pekanbaru, Minggu.
Hariansyah mengatakan, carut marut pembangunan infrastruktur dan perkembangan lahan perkebunan kelapa sawit yang kian dahsyat adalah turunan dari terus membludaknya jumlah penduduk Tanah Air.
Untuk menangkalnya, menurut Hariansyah, pemerintah sudah selayaknya memberikan kesempatan terhadap alam untuk berkembang, salah satunya yakni moratorium pembabatan hutan alami atau jeda tebang.
"Dengan begitu, maka keseimbangan alam dapat terjaga. Setidaknya meminimalisir ragam bencana yang selama ini memang kerap melanda sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Riau," katanya.
Sudah saatnya, menurut Hariansyah, Indonesia perlu mewaspadai ledakan penduduk karena selain berdampak pada kualitas kehidupan manusia, juga tentunya memberi dampak buruk terhadap alam.
Data Badan Pusat Statistik tahun 2011 menyebutkan, Indonesia masih menempati posisi peringkat empat besar negara di dunia yang menyumbang jumlah penduduk terbesar.
Ledakan jumlah penduduk di Indonesia setiap 100 tahun naik lima kali lipat ketimbang 100 tahun sebelumnya. Pada 1900 jumlah penduduk mencapai 40 juta, sedangkan pada Tahun 2000 mencapai 200 juta.
Dengan kondisi Indonesia saat ini, berbagai kalangan juga berpendapat, jumlah penduduk Indonesia pada 2100 bisa mencapai satu miliar atau naik lima kali lipat ketimbang seratus tahun sebelumnya.
"Ledakan jumlah penduduk di Indonesia akan berdampak pada kualitas kesehatan, lingkungan, dan ketersediaan pangan,"
Bencana alam tidak semata-semata sebuah hal yang datangnya dari maha kuasa. Bencana alam yang terjadi di sebagian besar nusantara adalah akibat akumulasi dari carut marutnya pengelolaan sumber daya alam.