Sabtu 21 Apr 2012 21:02 WIB

Pertemuan Terakhir Dahlan Iskan dan Pak Wid

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Heri Ruslan
Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Foto: Antara/Noveradika
Menteri BUMN Dahlan Iskan.

REPUBLIKA.CO.ID, Saya terakhir bertemu beliau Kamis (19/4) siang lalu di istana.  Beliau masih seperti biasa saja. Hari itu ada sidang kabinet terbatas membahas pelaksanaan APBN-P yamg dipimpin Presiden SBY. Beliau mewakili menteri ESDM yang berhalangan hadir.

Sebelum sidang beliau terlihat menjelaskan sesuatu kepada Wapres. Lalu mendatangi saya menjelaskan hal yang sama. Rupanya almarhum minta dukungan untuk idenya mengenai BBM. Menurut almarhum, BBM yang diimpor sekarang ini sudah bukan premium lagi sehingga sebenarnya wajar harganya sedikit lebih tinggi.

Yang diimpor sekarang ini sudah  lebih tinggi mutunya dibanding premium yang lalu. Ini karena premium model lama sudah tidak diproduksi lagi. Belum sampai penjelasan selesai, presiden SBY masuk ruang sidang. Pembicaraan kami pun terputus.  Waktu sidang diskors untuk makan siang, saya tidak satu meja makan dengan beliau sehingga tidak ada kontak lagi.

Beliau memang sering cerita mengenai pendakian ke berbagai  gunung yang menjadi hobi beliau. Almarhum termasuk orang yang memegang prinsip dengan kuatnya. Yang menjadi haknya akan dia tuntut sampai berhasil. Tapi kalau bukan haknya almarhum tidak akan mau menerima.

Soal mobil dinas, misalnya, almarhum menuntut karena itu memang haknya. Tapi dia menolak menerima honor tertentu karena  merasa bukan haknya. Demikian juga beliau kelihatan jengkel kalau ada orang sok tahu mengenai perminyakan padahal tidak pernah mendalami soal minyak.

Sebagai guru besar perminyakan, penulis buku-buku tentang minyak dan sebagai ahli yang selalu dipercaya perusahaan-perusahaan  minyak kelas dunia, almarhum merasa ilmunya dilecehkan oleh orang-orang yang seperti tiba-tiba  saja ahli minyak di layar televisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement