REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barangkali sangat langka dosen yang mengajak anak didiknya mendaki gunung bersama. Namun hal ini dilakukan alamarhum wamen ESDM, Widjajono Partowidagdo.
Hal ini dikatakan salah satu anak didiknya Hidayatus Sofyan pada Republika. Sabtu (21/04). “Beliau pernah menawarkan kepada kita ketika kuliah. Namun saya tidak tahu siapa yang akhirnya ikut,” kata mahasiswa jurusan Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung ini.
Padahal sepengetahuan Hidayatus, semasa kuliah alamarhum bukan anggota pecinta alam. Tapi hal ini tidak menyurutkan semangat beliau menaklukkan puncak tertinggi dunia. Kegiatan ini sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Hampir seluruh atap dunia pernah beliau daki. Termasuk Kilimanjaro di Nepal setinggi 5.895 mdpl.
Rencana naik gunung selalu almarhum umumkan kepada anak didiknya. Hidayatus mengatakan, apabila minggu ini beliau naik gunung, bisa dipastikan mata kuliah beliau kosong. Namun minggu depan almarhum kembali mengajar, sambil memperlihatkan foto selama pendakian. “Hal tersebut almarhum lakukan selama mengajar. Almarhum tidak segan melakukannya,” kata Hidayatus.
Kabar kematian Widjajono, tak ayal membuatnya kaget. Kabar ini juga mengagetkan kawan seangkatan Hidayatus. “Semoga almarhum tenang dan bisa diterima dengan baik di sisiNya,” ujar Hidayatus.