REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenangan Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo, semasa hidup masih melekat dalam diri anak didiknya. Hidayatus Sofyan, mahasiswa Institut Teknologi Bandung, jurusan Teknik Perminyakan angkatan 2006, menceritakannya pada Republika Sabtu (21/04).
“Beliau dosen yang baik. Cara mengajarnya enak. Mata kuliah ekonomi migas yang beliau ajar sangat disukai. Bahkan anak jurusan lain ikut mengambil,” katanya. Menurut Hidayatus, mata kuliah yang diampu Widjajono, pernah diambil 200 mahasiswa dari berbagai jurusan.
Kenangan cara mengajar yang simpel dan terarah, masih melekat dalam memori Hidayatus. Dia mengatakan, dalam mengajar Widjajono selalu menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Bahasa yang sederhana memudahkan anak didik memahami mata kuliah. Alhasil, mata kuliah yang cenderung sulit, bisa dimengerti hampir seluruh mahasiswa. Hal ini dibuktikan perolehan nilai semua mahasiswa yang umumnya memuaskan. Hidayatus sendiri mendapatkan nilai A pada mata kuliah tersebut.
Tidak seperti dosen umumnya, cara mengajar Widjajono sangat khas. Dia tidak mengandalkan buku teks. Bab demi bab dalam buku disesuaikan dengan kondisi terkini. Kasus per kasus dibahas menyesuaikan dengan perkuliahan. Rambut semi panjang Widjajono ikut memberi kesan kuat pada Hidayatus. Tidak banyak dosen memanjangkan rambutnya. Ciri khas ini masih diingat Hidayatus.
Kabar berpulangnya sang dosen pilihan, memberi kekagetan pada mahasiswa yang pernah diajarnya. “Tentu kita kaget. Apalagi teknik perminyakan angkatan saya hanya lima orang. Semoga arwah beliau tenang dan diterima baik di sisiNya,” kata Hidayatus.