REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan berpengaruh terhadap penjualan mobil dengan kapasitas mesin 2.000 cc.
"Pasar mobil 2.000 cc tidak akan anjlok akibat kebijakan pembatasan BBM bersubsidi, pasalnya, mobil tersebut telah mengonsumsi BBM dengan RON 92 atau sesuai standar Euro-2," kata Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Djongkie D. Sugiarto.
Menurutnya, pambatasan premium tidak akan berpengaruh terhadap penjualan produk Hyundai. "Sejak 2006, Hyundai telah memproduksi mobil dengan standar emisi Euro-2 dan harus menggunakan BBM jenis Pertamax," ujarnya.
Djongkie menyebutkan Hyundai akan menyosialiasikan agar konsumen mengonsumsi BBM dengan oktan yang tinggi. "Jika konsumen memakai BBM bersubsidi, mesin menjadi berat dan panas. Selain itu, konsumsinya menjadi lebih boros karena pembakarannya menjadi tidak sempurna," paparnya.
Djongkie menambahkan, pasar mobil 2.000 cc akan mengalami peningkatan walaupun jumlahnya masih sedikit. "Saat ini, 50 persen penjualan mobil masih didominasi produk dengan kapasitas mesin 1.500 cc ke bawah. Jika pertumbuhan ekonomi meningkat, maka pasar mobil dengan cc besar akan terus meningkat," tuturnya.