REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Markas Besar TNI Angkatan Laut enggan berspekulasi atas adanya dugaan keterlibatan petinggi TNI AL dalam penyerangan geng motor di sejumlah mini market beberapa waktu lalu.
Kepala Pusat Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung Suropati, menjelaskan pihaknya akan menunggu hasil penyidikan atas para tersangka penyerangan tersebut.
"Petinggi atau bukan petinggi saya tidak mau berspekulasi. Keterlibatan itu akan muncul sendiri kalau terbukti dalam proses hukumnya," ungkap Untung saat dihubungi, Jumat (20/4).
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayor Jenderal Waris, membukanya ke publik pada Kamis (19/4) malam, seusai acara silaturahim TNI-Polri di Hotel Sahid, Jakarta. Waris juga mengaku sempat curhat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal adanya keterlibatan jendral TNI AL berinisial A atas penyerangan geng motor ini.
Demikian pula, jika ada anggota TNI AL yang terlibat dalam insiden berdarah tersebut, menurut Waris, Mabes TNI AL akan mengenakan sanksi jika dalam proses hukum mereka memang terbukti terlibat.
Namun, tutur Untung, hingga saat ini Polres Jakarta Utara baru menetapkan satu tersangka dalam penyidikan tersebut, yakni Joshua. Tersangka ditangkap atas dugaan pengeroyokan terhadap Klasi Arifin di Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (31/3). Menurutnya, memang ada beberapa klasi yang dijadikan saksi di Polres Jakarta Utara. Akan tetapi, mereka belum ditetapkan sebagai tersangka.