Jumat 20 Apr 2012 20:40 WIB

BIN Dalami Keterlibatan Perwira A di Geng Motor

Rep: Esthi Maharani / Red: Hazliansyah
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik (kanan) berjabat tangan dengan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Marciano Norman (kiri) usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa (17/1). Nota kesepahaman berisi tentang pengamanan p
Foto: Antara
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik (kanan) berjabat tangan dengan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Marciano Norman (kiri) usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa (17/1). Nota kesepahaman berisi tentang pengamanan p

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangdam Jaya, Mayjen Waris mengatakan adanya keterlibatan oknum TNI dalam penyerangan oleh geng motor baru-baru ini. Kepala BIN, Marciano Norman menegaskan pihaknya akan mendalami keterlibatan TNI itu lebih lanjut.

"Itu (keterlibatan TNI) sudah didalami oleh Polisi Militer. Informasi dari Pangdam sudah didalami Polisi Militer," katanya saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jumat (20/4) sore.

Menurutnya, aturan penegakan hukum di TNI berjalan baik. Artinya, jika memang ada oknum TNI yang terlibat akan diproses secara hukum.

"Saya rasa di TNI itu, aturan penegakan hukum berjalan sangat baik. Apalagi di pengadilan terbukti melakukan pelanggaran, akan menerima sanksi sesuai dengan aturan hukum," katanya.

Terungkapnya keterlibatan TNI mencuat dari Pangdam Jaya Mayor Jenderal Waris. Ia menyebutkan sebanyak empat anggota TNI dari satuan Artileri Pertahanan Udara 6 Tanjung Priok ditangkap Polisi Militer karena terbukti terlibat aksi brutal pada 13 April 2012.

Waris juga mengaku sempat "curhat" ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal aksi geng motor. Ia mengatakan dipanggil Presiden ke Cikeas bersama Kapolda. Dirinya meminta maaf karena belum mampu memenuhi keinginan seniornya yang dianggap ekstrem yakni Perwira A.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement