REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbaikan ruangan kelas di Madrasah Ibtidaiyah Arridha di Jalan Jelambar Madya Utara Rt 10/08 Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat terhambat karena kekurangan biaya. Tiga ruangan kelas yang rusak, yaitu kelas I, II dan III terpaksa diperbaiki ala kadarnya.
Pada tanggal 17 Maret 2012 lalu, atap ruangan kelas III sekolah ini ambruk. Atap ruang kelas berkapasita 36 orang ini ambruk karena kayu penyangga atap sudah tua. "Ambruknya malam hari. Tidak ada angin atau hujan. Karena usianya sudah 40 tahun," kata Endang Turningsih (40 tahun) guru kelas VI di sekolah ini.
Endang menuturkan, ruang kelas terpaksa diperbaiki dengan dana seadanya. Sebab proses belajar harus tetap berjalan. Walaupun dana untuk biaya perbaikan sangat terbatas.
Untuk memperbaiki atap ruang kelas III, atap pada kelas I dan II harus ikut dibongkar. Menurut Endang, kerangka kayu pada tiga ruang kelas tersebut saling berhubungan. Seluruh bagian atap di madrasah dengan jumlah murid 267 orang ini, menurut Endang sudah tua dan harus segera diperbaiki. "Terutama ruang kelas IV, sudah tua dan berlubang" katanya.
Ia khawatir jika atap di sekolah tersebut ambruk pada saat aktifitas belajar di kelas sedang berlangsung. Namun, pihak sekolah yang terdiri dari sembilan ruangan ini tidak bisa berbuat banyak. Dana untuk biaya perbaikan menjadi kendala utama. Endang menceritakan untuk perbaikan atap di tiga ruang kelas yang tengah dilakukan, mereka lakukan seadanya.
"Kayu-kayu yang masih bagus digunakan kembali. Lembaran atap dari asbes dibeli yang bekas agar lebih murah," tuturnya kepada Republika, Jum'at (20/4).
Pihak Departemen Agama (Depag) yang mengawasi sekolah ini, kata Endang, telah mengetahui kondisi sekolah. Pemerintah Daerah Jakarta Barat pun telah melakukan kunjungan ke sekolah dengan 10 orang guru ini. "Namun hingga sekarang kami belum menerima bantuan apapun," kata dia.