Sabtu 21 Apr 2012 04:30 WIB

Inilah Kronologi Kumpulnya Oknum TNI Pita Kuning

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Hafidz Muftisany
Geng motor, ilustrasi
Geng motor, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CAWANG -- Ada keterlibatan empat orang anggota Kodam Jaya yang terlibat dalam insiden geng motor yang terjadi Jumat lalu. Motif ke empat orang ini adalah solidaritas terhadap teman satu angkatan mereka yang menjadi korban akibat aksi kekerasan geng motor yang terjadi beberapa waktu lalu.

Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Infantri Adrian Ponto, mengatakan, setelah mendapatkan laporan kejadian pada Jumat lalu, Kodam Jaya bersama dengan seluruh pejabat intelijen langsung melakukan penyelidikan bersama dengan Polisi. "Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa telepon genggam dari anggota yang menjadi korban penembakan," ujarnya kepada wartawan, Jumat (20/4).

Dari hasil penyelidikan tersebut ditemukan empat orang tersangka dari anggota Kodam Jaya. Ke empat orang tersangka ini ditemukan pada 18 April 2012, antara lain Serda Yogi Permana, Serda Jaka Tri, Praka Mazuri, Pratu M. Khotibul Imam.

"Serda Yogi Permana ikut terlibat dalam seluruh kegiatan tersebut, sedangkan tiga yang lain hanya ikut kumpul dalam rombongan dan kemudian kembali ke markas di Tanjung Priok," ujarnya. Serda Yogi Permana akan mendapatkan sanksi pidana karena terlibat dalam seluruh kegiatan, sedangkan tiga orang lainnya akan terkena hukuman disiplin. Saat ini seluruh tersangka berada di POM untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Rombongan tersebut berkumpul di Monas pada Kamis sekitar pukul delapan sampai sembilan malam. Di monas, mereka kumpul dengan sesama anggota dan kemudian dibagikan pita kuning oleh oknum yang belum diketahui identitasnya. Mereka kemudian mulai beraksi pada Jumat dini hari.

Adrian menambahkan anggota-anggota tersebut diajak berkumpul melalui sms dan bbm, namun belum diketahui oknum yang menyebarkan sms maupun bbm tersebut. Ke empat orang tersebut tidak ikut dalam tindak anarkis maupun pengrusakan. "Mereka tidak melakukan tindakan anarkis dan hanya ikut terlibat konvoi dalam rombongan, dan kami akan terus melakukan penyelidikan terkait dengan provokator yang menyuruh para anggota untuk berkumpul di Monas," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement