Jumat 20 Apr 2012 16:16 WIB

Wagub Jatim Bantah Larang Siswa Hamil Ikut UN

Gus Ipul
Foto: .
Gus Ipul

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf menyatakan tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah provinsi bahwa siswi hamil dilarang mengikuti ujian nasional (UN). "Kalau pernyataan resmi sepengetahuan saya memang tidak ada kok. Pemprov tidak pernah menyatakan itu," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (20/4).

Hanya saja, yang menjadi persoalan dalam kasus ini adalah ketidaketisan seorang murid hamil dan tetap dipaksakan mengikuti ujian nasional. "Ini hanya persoalan tidak etis saja kok. Lagipula sebagai pembelajaran keteladanan agar tidak ada lagi kasus serupa di wajah dunia pendidikan Indonesia, khususnya Jatim," ucapnya.

    

Wakil gubernur yang akrab disapa Gus Ipul tersebut mengimbau kepada semua Dinas Pendidikan di Jatim untuk menyikapi kasus ini dengan bijaksana. Apalagi, ia mengakui bahwa ada siswi kelas IX SMP di Jatim yang sedang hamil ketika memasuki UN 2012.

    

"Dinas pendidikan dan instansi lainnya harus arif menyikapi ini. Kepada siswi yang hamil juga jangan khawatir, sebab masih ada ujian kejar paket," tutur keponakan Gus Dur ini.

    

Sementara itu, Jaringan Peduli Pendidikan Anak Jatim mengakui adanya laporan bahwa terdapat beberapa siswi SMP yang dalam UN tahun ini mengalami hamil. Seperti di Mojokerto, ada siswi tengah hamil tujuh bulan dan satunya lagi empat bulan.

    

"Kami harap mereka bisa ikut UN. Jangan hukum siswi itu karena hamil, sebab dia adalah korban. Sudah cukup dia dihukum dengan realita sosial, jangan ditambah hukuman dengan pendidikannya. Sekali lagi, siswi itu sebagai korban," tutur Direktur Lembaga Hotline Pendidikan Surabaya, Isa Anshori.

    

Sedangkan, Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Kuswanto berpendapat, dalam kasus ini pihaknya tidak menerima laporan adanya siswi hamil tidak boleh mengikui UN, khususnya di tingkat SMA/K yang sudah berlangsung sejak 16-19 April 2012.

    

"Tidak ada yang tidak ikut. Jadi buat apa berpolemik tentang sesuatu yang memang tidak ada titiknya. Artinya, inikan hanya sebatas wacana dan pasti sangat menganggu serta berpengaruh terhadap semua siswa yang sedang mengikuti UN," papar legislator asal Partai Hanura itu.

    

UN SMP/MTS maupun sederajat kali ini serentak digelar mulai 23-26 April 2012. Di Surabaya, total ada 38.873 peserta UN. Ini sudah termasuk dari siswa berkebutuhan khusus yang menempuh pendidikan di SMP luar biasa, yakni sebanyak 44 siswa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement