Kamis 19 Apr 2012 21:10 WIB

Pemprov Sumut Kerja Sama dengan USU Tanam Mangrove

Rep: Nian Poloan/ Red: Hazliansyah
Hutan Mangrove
Foto: .
Hutan Mangrove

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersinerji dengan Universitas Sumatera Utara (USU) menanam mangrove di seluruh pantai dan pulau di provinsi Sumatera Utara.

Gerakan tersebut dimulai dari Pulau Sembilan Kabupaten Langkat oleh pelaksana tugas (Plt) Gubernur Gatot Pujo Nugroho diwakili Sekdaprov Nurdin Lubis, Kamis (19/4), bersama Rektor USU Prof Dr H Sjahril Pasaribu.

Pencanangan gerakan dipusatkan di lima kabupaten dengan kegiatan puncak direncanakan di Kecamatan Perut Kabupaten Deliserdang yang juga dijadwalkan dihadiri langsung Plt Gubernur Gatot Pujo Nogroho. Kebijakan menghijaukan pantai dan laut bersih ini distimulasikan melalui Gerakan Menoleh ke Laut dengan kegiatan Gerakan Bersih Pantai, Penanaman Mangrove (bakau) dan Pengobatan Gratis.

Seluruh kegiatan yang terkait dengan HUT ke-64 Provinsi Sumut dan Dies Natalis ke-60 USU ini sepenuhnya kolaborasi aparatur Pemprov, dosen dan mahasiswa USU serta masyarakat desa pantai yang bahu membahu menanam mangrove, membersihkan pantai dan menata ekosistem.

Sekdaprov yang juga Ketua Umum Dies ke-60 USU turun ke Pulau Sembilan bersama Kadis Perikanan dan Kelautan Sumut H OK Zulkarnain, Kepala Badan Lingkungan Hidup Sumut Hj Hidayati, Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal H Salman Ginting SH MM, Kepala Badan Perpustakaan H Nurdin Pane SE, Plt Kadis Kominfo HM Ayub dan sejumlah pejabat Pemprovsu seperti DR HM Arsyad Lubis, Drs H Eddy Syofian MAP dan H Bahar Siagian SH MSi yang Kepala UPT Samsat Medan Utara.

Sementara Rektor USU turun bersama PR V Prof HM Yusuf, Kepala LPPM Prof Dr Edison Purba dan Sekretaris Umum Dies Prof DR Hj Irmawati Psikologi, Juga turun Sekda Langkat Drs Surya Djahisa dan pengusaha H Syarifuddin Siba.

Sekdaprov, Rektor USU maupun Kadis Perikanan dan Kelautan OK Zulkarnain mengakui gerakan ini  menjadi stimulan untuk memotivasi dan mendorong masyarakat bahwa pelestarian hutan bakau adalah tanggung jawab bersama.

"Masyarakat akan lebih sadar bahwa efek dari kerusakan hutan mangrove sangat mengkhawatirkan. Masyarakat akan lebih sadar bahwa jika mangrove tumbuh berkembang dan lestari juga bermanfaat bagi masyarakat, baik secara ekonomis maupun pelestarian lingkungan," ujarnya.

Diharapkan dengan gerakan ini masyarakat khususnya di kawasan pantai dan pulau-pulau senakin sadar pentingnya hutan mangrove bagi nilai ekonomis maupun pelestarian lingkungan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement