REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa yang baru saja melanda Aceh pada 11 April 2012 dapat bergeser ke daerah lain di pantai barat Sumatra. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulanangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwonugroho, mengungkapkan, keseimbangan subduksi di Mentawai terpengaruh akibat gempa besar itu dan dapat menimbulkan tsunami sampai ke Padang.
"Para pakar memprediksi, gempa bumi 8,5 SR dapat mempengaruhi sistem keseimbangan subduksi di Mentawai sehingga dapat menyebabkan gempa mega trust 8,9 SR," ungkap Sutopo saat jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (19/4). Setelah jeda 20-35 menit gempa bumi di Mentawai, tuturnya, maka bakal terjadi potensi tsunami di Kota Padang dan sekitar pantai barat Sumatra setinggi 6-10 meter.
Menurutnya, air laut akan meluap ke darat hingga jarak 2-5 km dari garis pantai selama 2,5 jam sesuai dengan topografi daratan. Dengan kondisi infrastruktur di Padang saat ini, Sutopo memperkirakan masyarakat yang hidup di pesisir pantai perlu waktu lebih dari 40 menit untuk sampai ke lokasi aman tsunami. "Namun ancaman tsunami datang sekitar 20-35 menit," ujarnya.
Sutopo memperkirakan gempa dan tsunami ini akan memakan korban ribuan jiwa. Tidak hanya itu, ujarnya, berbagai infrastruktur, yakni Pelabuhan Teluk Bayur, Bandara Tabing, dan Bendara Internasional Minangkabu, perumahan, transportasi darat, sarana listrik dan telekomunikasi akan mengalami rusak berat.
Meski dapat meramalkan akan terjadinya tsunami, Sutopo mengaku belum ada satu pun ahli yang bisa meramalkan kapan gempa mega trust itu terjadi. Oleh karena itu, ujarnya, pemerintah akan melakukan persiapan sebaik mungkin untuk menghadapi datangnya musibah tersebut.