REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktorat Bimmas Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat, Kamis (19/4) siang, melakukan tatap muka dan memberikan pengarahan kepada para orang tua dari 35 pelajar yang membajak Bus Patas 55 Mayasari Bhakti jurusan Kampung Rambutan-Grogol, pada Rabu (18/4) kemarin.

Kapolsek Kalideres, Kompol Eriyanto mengatakan, 35 pelajar yang melakukan pembajakan bus tidak akan ditahan, namun mereka dengan ditemani orang tuanya dan akan diberikan pengarahan oleh para pejabat Direktorat Bimmas Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat di Polsek Kalideres.

"Tatap muka dan pengarahan terhadap mereka agar tidak lagi mengulangi perbuatan tersebut," kata Eriyanto di Polsek Kalideres. Pembajakan Bus Patas 55 Mayasari Bhakti jurusan Kampung Rambutan-Grogol yang dilakukan 35 pelajar mencegat bus bernomor polisi B 7740 BK di perempatan Slipi, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu kemarin.

Mereka berebutan masuk bus melalui pintu depan dan belakang, sambil berteriak-teriak. Melihat kenekatan pelajar, sopir Muara Pulungan (54) dan keneknya, Ahmad (21) tidak bisa berbuat apa-apa.

Keduanya ketakutan dan begitu juga penumpang bus. Satu per satu penumpang minta turun. Menyadari gelagat buruk, supir menolak mengangkut para pelajar itu. Tapi, gerombolan pelajar menggedor-gedor dinding mobil.

Para pelajar tersebut memaksa supir terus mengemudikan bus. Bahka, mereka terus memaksa supir menuju Kalideres. Padahal, rute kendaraan hanya sampai Grogol. "Saya sudah bilang supaya mereka turun di Cengkareng tapi mereka terus memaksa sampai ke Kalideres," kata Muara.

Kapolsek Kalideres, Kompol Eriyanto dan wakilnya, AKP Ewo Sumono, yang mendapat informasi bus dibajak pelajar langsung mengerahkan anak buahnya bersiaga di sekitar Terminal Kalideres. Kendaraan dihentikan dekat Terminal Kalideres. Petugas berhasil menyita puluhan clurit, ketapel, pedang, besi plat, 13 kelereng, sabuk kepala besi, dan gir rantai motor didalam us.

Ikuti Whatsapp Channel Republika