Selasa 17 Apr 2012 01:00 WIB

Saat Mencangkul Sawah, Petani Tewas Tersambar Petir

Petir, ilustrasi
Foto: indiequill.wordpress.com
Petir, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AROSUKA, SUMBAR - Junir (43), warga Tanjung Alai, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tewas disambar petir saat mencangkul di sawah pada Selasa sekitar pukul 17.00 WIB.

Seorang warga Tanjung Alai, Zulkifli di Arosuka mengatakan, Junir yang kesehariannya bekerja sebagai buruh tani tewas dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya.

Saat kejadian, Junir sedang mencangkul di sawah milik Sumani yang jaraknya lebih kurang 10 kilometer dari tempat kediamannya.

"Saat kejadian tersebut, petir begitu menggelegar sehingga kita terkejut karena kencangnya," katanya.

Zulkifli bersama warga di sekitar tempat Junir bekerja langsung memberikan pertolongan, dan sempat membawanya ke Puskesmas terdekat. Namun Junir meninggal dunia sebelum sampai di Puskesmas.

"Kita sempat melarikannya ke Puskesmas, tapi Junir sudah meninggal sebelum sampai di Puskesmas," katanya.

Warga bersama pihak keluarga yang sudah datang ke lokasi kejadian langsung mengantarkan jasad Junir ke rumahnya di Tanjung Alai.

Peristiwa tersebut sempat menggemparkan warga di sekitar lokasi kejadian, banyak warga yang berbondong-bondong berdatangan ingin melihat jasad Junir.

Dia menyebutkan, belakangan ini cuaca di Kabupaten Solok, khususnya Tanjung Alai, Kecamatan X Koto Singkarak cukup ekstrem. Hujan turun dengan tidak menentu, dan diikuti oleh gemuruh petir.

Dengan adanya kejadian tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Abdul Manan, mengimbau agar warga setempat agar selalu waspada mengingat cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut.

"Belakangan ini kita menyaksikan cuaca tidak menentu seperti hujan yang sering turun, kita minta agar masyarakat selalu berhati hati," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement