REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan langsung bergerak dengan adanya isu kebocoran kunci jawaban ujian pada hari pertama di Jawa Timur. “Tim kementerian sudah turun untuk melakukan verifikasi,” kata Mendikbud, M Nuh, saat ditemui di Istana Merdeka, Selasa (17/4).
Ia mengatakan akan segera mengklarifikasi tentang isu tersebut. Tetapi, laporan yang diterimanya hingga saat ini menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar. Menurutnya, yang terjadi sejauh ini hanyalah kekurangan soal ujian.
Dikatakannya, pengamanan ujian sudah dilakukan secara maksimal, termasuk penggunaan CCTV. Pihaknya ingin memanfaatkan teknologi untuk mengawasi jalannya ujian. Menurutnya, CCTV itu tidak akan membuat siswa menjadi semakin stress. “CCTV itu untuk pengamanan, proses belajar biasa saja. Jadi pemanfaatan teknologi untuk pengamanan itu sesuatu yang biasa saja,” katanya.
Pengamanan ujian, lanjutnya, dibagi dua kelompok, yakni akademik dan non-akademik. Untuk pengamanan, lanjutnya, melibatkan dinas pendidikan, komite sekolah, dan kepolisian. Selain itu, pada saat ujian, para pengawas pun sengaja ditukar antarsekolah agar tidak terjadi kecurangan.