Selasa 17 Apr 2012 14:50 WIB

Andi: Waspadai Gempa Bumi di Selat Sunda

Rep: fernan rahadi/ Red: Heri Ruslan
Semburan material panas mengepul dari kawah gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
Foto: Antara/Rezza Estily
Semburan material panas mengepul dari kawah gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, meminta masyarakat Jakarta mewaspadai ancaman gempa yang datang dari Selat Sunda. Kejadian gempa bumi yang terjadi di Tasikmalaya dan Pangandaran merupakan tandan-tanda ancaman yang lebih besar di masa datang.

 

"Para pakar, baik lokal maupun nasional sudah sepakat bahwa selat sunda menunjukkan potensi gempa yang besar di masa depan," kata Andi usai Seminar dan Pelatihan Evakuasi Gedung Bertingkat Tinggi Akibat Gempa di Jakarta, Selasa (17/4).

 

Ia menyatakan telah mengusulkan adanya masterplan antisipasi gempa yang terpadu di wilayah Jakarta. Sejauh ini, kata dia, belum terdapat riset yang mengatakan terdapat patahan di Jakarta. "Kita belum tahu, oleh karena itu perpaduan antara riset dan perkembangan yang ada ini harus kita jalani," kata Andi.

 

Sebelumnya, Presiden meminta agar kementerian/lembaga lain membantu BNPB membuat masterplan antisipasi gempa dan tsunami selesai dalam waktu 1-2 bulan ke depan. Presiden telah menyetujui anggaran akan dialokasikan tahun 2013 karena semua itu demi menyelamatkan jiwa masyarakat. Tahun ini BNPB diminta merencanakan semua untuk kebutuhan 2013 tersebut. Dari banyak lokasi yang terancam dipilih daerah-daerah prioritas yang memang rawan gempa dan tsunami.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement