REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyidik Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya telah mengetahui dugaan posisi pelaku yang menyemprotkan cairan kimia saat unjuk rasa menolak kebijakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di depan Gedung DPR/MPR RI.
"Itu sudah bisa kita duga bahwa pelaku yang mencipratkan ada di mana," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Ahad (15/4).
Rikwanto mengatakan, penyidik mengetahui dugaan posisi pelaku penyemprot cairan kimia berdasarkan rekonstruksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya menuturkan penyidik kepolisian telah menggelar rekonstruksi dengan melibatkan para korban dari unsur wartawan dan polisi yang terkena cairan kimia.
"Rekonstruksi sudah dilakukan pada pekan kemarin, dengan melibatkan semua korban," ujar Rikwanto.
Rikwanto menambahkan, saat ini petugas masih berupaya mencari pelaku penyemprotan cairan kimia berbahaya tersebut.
Sebelumnya, beberapa wartawan terluka kena siraman cairan zat kimia saat meliput aksi unjukrasa yang berakhir ricuh di depan Gedung DPR/MPR RI, Jumat (30/3).
Korban wartawan yang terkena cairan zat kimia, antara lain kamerawan Jak TV, Ananto Handoyo, kamerawan Kompas TV, Alvi Apriya Yandi dan wartawati BBC, Alice Budi Satrijo. Selain itu, beberapa petugas kepolisian juga terkena cairan membahayakan tersebut, antara lain staf Humas Polda Metro Jaya, Aiptu Sujono dan dua anggota Provost Polda Metro Jaya.