REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (Kontras) mengimbau tiga hal kepada pemerintah terkait fenomena geng motor yang meresahkan masyarakat. Pertama, Kontras meminta agar Polisi Metro Jaya harus berani dan lebih profesional dalam melakukan penegakan hukum terutama terhadap tindakan-tindakan brutal dan premanistik.
"Kedua, kami meminta agar DPR (Komisi I) untuk menegur Presiden, Kapolri dan Panglima TNI agar tidak mencampuradukan urusan kamtibmas dengan unsur/entitas militeristik, dengan cara melibatkan POMAL dalam urusan ini," jelasnya Koordinator Kontras, Haris Azhar, saat dihubungi, Ahad (15/4).
Terakhir, Kontras meminta adanya upaya pemulihan yang maksimal. Polisi harus menangkap semua pelaku kejahatan yang melukai dan membunuh sejumlah orang dalam beberapa hari terakhir.
"Jangan hanya bisa menangkap pembunuh anggota TNI AL saja. Akan tetapi harus seimbang," paparnya. Selain itu, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial harus memberikan jaminan dan santunan biaya-biaya akibat brutalitas ini.