Sabtu 14 Apr 2012 20:39 WIB

IPW: Polisi Harus Tindak Tegas Geng Motor!

Rep: Umi Lailatul/ Red: Chairul Akhmad
Geng motor, ilustrasi
Geng motor, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aksi geng motor selama dua pekan terakhir di Jakarta telah menyebabkan beberapa orang tewas dan terluka. Aksi ini ditengarai akibat kurang tegasnya polisi dalam menindak para geng motor yang berulah.

Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai polisi kurang tegas untuk menindak geng motor. Hal ini karena polisi tidak berdaya.

Neta mengatakan, geng motor sendiri muncul karena solidaritas antar anggota. "Mereka mempunyai musuh yang sama. Sehingga bila salah satu anggotanya diserang, maka temannya akan membalas," ujarnya, Sabtu (14/4).

Tapi yang terjadi sekarang, geng motor tidak hanya melukai musuhnya tapi juga para pengguna jalan. Kasus yang terbaru terjadi pada Jumat (13/4), di Jalan Pramuka, Jakarta. Dimana geng motor tersebut melukai seorang pemuda bernama Rendy Haryanto (20) yang kebetulan melintas di wilayah itu.

Saat ini, polisi di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara gencar melakukan aksi patroli untuk meminimalisir keberadaan geng motor. Namun, razia ini dinilai IPW kurang berhasil.

Neta menilai razia polisi tersebut semacam pemadam kebakaran saja. “Kejadiannya kan sudah berlalu, tapi kenapa baru sekarang digencarkan razia. Seharusnya, polisi bekerjasama dengan Pangdam Jaya sejak awal melakukan deteksi dini secara persuasif," kata pria berkumis ini.

Sementara itu, kejadian lainnya adalah pos polisi dilempari sejumlah orang yang diduga anggota TNI AL. Menurut Neta, hal ini terjadi karena kekecewaan oknum TNI terhadap kinerja polisi dalam penanganan kasus geng motor yang telah melukai rekannya.

Lambatnya kinerja polisi untuk mengusut masalah ini menyebabkan munculnya solidaritas korps. Oknum TNI jadi main hakim sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement