REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aksi brutal geng motor di Jakarta yang terjadi Jumat (13/4) dini hari, menelan korban jiwa. Seorang pemuda tak berdosa dikeroyok geng motor hingga meninggal dunia.
Korban kekejaman geng motor tersebut bernama Anggi Darmawan (19 tahun). Anggi meninggal pada pukul 11.00 di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Dia mengalami pendarahan otak dan tak sadarkan diri selama delapan jam di RS Cempaka Putih.
Anggi Darmawan merupakan karyawan Pasar Tebet Barat yang tinggal di Bukit Duri Jakarta Selatan.
Darman, ayahnya tak kuasa menahan tangisnya. Anggi yang merupakan anak sulungnya ini merupakan anak lulusan SMA. “Dia biasa nongkrong di Hotel Sentral dekat Jalan Pramuka Raya,” ujar Darman.
Menurut Darman, bahwa Anggi bukan anggota geng motor. “Dia bukan anggota geng motor mbak, dia cuma nongkrong biasa saja di dekat Hotel Sentral” ujar Darman.
Korban kekejaman geng motor lainnya adalah Rendy Haryanto (20). Ia merupakan mahasiswa yang tinggal di gang lontar, Manggarai, Jakarta Selatan. Akibat pengeroyokan ini, Rendy menderita luka di bagian wajahnya.
Rendy menuturkan dirinya hanya melintas dan tadinya hendak pulang ke rumah. “Saya cuma kebetulan melintas saja dan hendak pulang ke rumah. Namun tiba-tiba, sekelompok orang pemuda yang memakai motor tiba-tiba menyerang. Pelakunya sekitar 50 orang” ujarnya.
Menurut keterangan para saksi dan korban, ciri-ciri anggota geng motor tersebut adalah berbadan tegap, rambut cepak dan berpita kuning.
Polisi telah menyita beberapa balok kayu dan bambu yang ditemukan di lokasi kejadian. ”Ada juga lima motor yang juga dijadikan barang bukti. Dua motor dibakar dan lainnya dirusak,'' ujar AKP Ghozali Limaluhu, Kanit Reskrim Polek Cempaka Putih.
Sebelum melakukan aksi brutalnya di Jalan Pramuka Raya, geng motor tersebut juga melakukan aksi serupa di Minimarket Seven Eleven Salemba dan sebelumnya lagi di Tanjung Priok Jakarta Pusat.