Jumat 13 Apr 2012 11:09 WIB

Masyarakat Ragu Ide Bensin Campuran

Rep: Nora Azizah/ Red: Hafidz Muftisany
Kenaikan Harga Pertamax di SPBU Pertamina
Foto: Antara
Kenaikan Harga Pertamax di SPBU Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Rencana pemerintah yang akan mengeluarkan bencin campuran antara premium dan pertamax masih menimbulkan kontroversi bagi masyarakat. "Masih ragu pakai bahan bakar campuran," ujar Ahmad (35 tahun) kepada republika saat ditemui di sebuah SPBU dikawasan Karawaci, Tangerang, jumat (13/4).

Menurut karyawan yang bekerja didaerah harmoni ini, bensin campuran belum tentu bisa menjadi sebuah jalan keluar. Masyarakat belum tentu mau menggunakan bensin tersebut, termasuk dirinya. Dia mengatakan, untuk kendaraan pribadi berjenis mobil, apalagi mobil mewah, tidak ingin coba-coba dalam hal bahan bakar. Takut-takut salah bisa merusak mesin mobil.

Beberapa masyarakat bahkan belum tahu mengenai diadakannya bensin campuran ini. "Saya belum tahu soal bensin campuran ini," ujar Fauzi (23 tahun) kepada republika. Pengendara sepeda motor ini tidak tahu menahu mengenai kebijakan pemerintah yang akan menyediakan bensin campuran antara pertamax dan premium.

Fauzi mengaku, saat ini dia menggunakan bahan bakar dari negara lain. Namun terkadang dia menggunakan pertamax untuk motornya. Bila nanti pemerintah menyediakan bensin campuran untuk menekan harga pertamax yang mahal, kemungkinan dia tidak akan menggunakan bahan bakar tersebut.

"Tidak ingin coba-coba bahan bakar, sayang motornya," lanjutnya. Menurutnya, motornya sudah sangat dia rawat dengan menggunakan bahan bakar yang memang beekualitas. Bila harus mengganti bahan bakar berjenis campuran tersebut, tidak ada jaminan yang pasti apakah tidak menimbulkan efek pada kendaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement