REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluncuran roket pembawa satelit observasi Korea Utara, Jumat (13/4) ini, membuat daerah di kawasan Semenanjung Korea menjadi tegang. Terkait dengan hal itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, berpendapat agar semua pihak menahan diri dari menambah ketegangan baru di sana.
Menurut dia, langkah-langkah diplomasi dan dialog harus diutamakan dalam setiap penyelesaian masalah, demi keamanan dan stabilitas di semenanjung Korea. "Diplomasi dan dialog harus diutamakan dalam menyelesaikan persoalan peluncuran roket oleh Korut," kata dia dalam pernyataan persnya.
Pemerintah Demokratik Korea Utara menyatakan pihaknya telah siap untuk meluncurkan roket yang membawa satelit observasinya "Kwangmyongsong-3" ke luar angkasa. Pejabat pemerintah setempat pada Rabu (11/4), seperti dilansir sejumlah media di Beijing mengatakan, segala persiapan akhir menjelang peluncuran antara Kamis (12/4) hingga Senin (16/4) telah selesai dilakukan termasuk pengisian bahan bakar.
Direktur fasilitas pengawasan dan pengendalian peluncuran satelit yang berada 20 kilometer barat laut Pyongyang, Paek Chung-hou menyatakan pihaknya yakin peluncuran akan berjalan sukses. Namun dari peluncuran yang dilakukan beberapa waktu lalu, nampaknya roket tersebut gagal mencapai target.