Kamis 12 Apr 2012 15:46 WIB

Sistem Peringatan Dini Tsunami 'Lumpuh' Pasca Gempa

Rep: Esthi Maharani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas BMKG berkoordinasi dan memantau gempa yang terjadi di Aceh melalui layar monitor lokasi pusat titik gempa di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).
Foto: M.Agung Rajasa/Antara
Petugas BMKG berkoordinasi dan memantau gempa yang terjadi di Aceh melalui layar monitor lokasi pusat titik gempa di kantor BMKG, Jakarta, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan kalau sistem peringatan dini tsunami yang terpasang di sepanjang pantai Sumatera diakui sempat mati pasca gempa 8,6 Rabu (11/4). Hal ini, kata dia, berdampak terhambatnya sinyal-sinyal untuk memberitahukan kemungkinan adanya tsunami.

“Kemarin terganggu karena aliran listrik mati,” katanya saat ditemui di istana kepresidenan, Kamis (12/4).

Menurut Agung, lumpuhnya sistem peringatan dini tersebut karena sumber tenaganya masih mengandalkan PLN. Karena itu, ia menilai kini sudah saatnya sistem peringatan dini memiliki power suplay sendiri.

“Ini menjadi pengalaman. Untuk early warning system tsunami harus punya power supply sendiri. Karena begitu ditempa gempa besar berskala richter kuat, PLN mati. Nah, jangan sampai sistem itu juga ikut mati karena masih harus bekerja memberikan sinyal,” katanya.

Menurutnya, PLN mematikan listrik saat gempa terjadi merupakan tindakan tepat. Karena, jika PLN tidak mematikan aliran listriknya, potensi terjadi kebakaran justru tinggi. Hal ini sudah terbukti saat gempa terjadi di Padang, Sumatera Barat beberapa waktu lalu.

Rencananya, Kemenkokesra akan ke Aceh untuk melakukan pengecekansistem peringatan dini bersama BMKG. Tidak hanya di sepanjang pantai Sumatera, sistem peringatan dini serupa juga terpasang di pantai utara Jawa. Namun, hingga kini Agung menyatakan semua alat tersebut masih berfungsi.

“Semuanya berfungsi. Tapi kalau power supplynya masih mengandalkan PLN, ini berbahaya,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement