REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Koordinator posko Palang Merah Indonesia (PMI) pusat, Andrian mengatakan warga Padang, Sumatera Barat harus tetap waspada. Ia memerkirakan patahan lempengan bumi akan terjadi di kawasan Padang dan berdampak menenggelamkan kota Padang, Sumatera Barat.
"Patahan pasti akan tejadi di Padang. Seperti bom waktu, dan kekuatannya bisa mencapai sembilan skala richter " ujar Adrian Rabu (11/4). Ia memerkirakan cepat atau lambat wilayah Padang akan dilanda tsunami menyerupai bencana Aceh 2004 silam.
Gempa dengan kekuatan 8,6 SR yang terjadi di Aceh pukul 15.38 WIB turut dirasakan di kota Padang. Kepala divisi Penanggulangan Bencana Sumatera Barat, Zulhendri mengatakan sebagian warga kota Padang masih bertahan di beberapa daerah ketinggian.
"Mereka masih bertahan di Lubuk Minturun, kampus Universitas Andalas (UNAND) Limau Manis, dan jalan ke arah By Pass" kata Zelhendri melalui telepon kepada Republika, Rabu (11/4). Namun penghuni Rumah Sakit Ibnu Jamil, Padang yang tadi sore berhamburan ke luar, kata dia, sudah kembali memasuki gedung rumah sakit.
Zulhendri mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PMI masih melakukan pantauan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi. Patroli, katanya terus dilakukan hingga ke beberapa daerah pedalaman di kota Padang, Mentawai, Pasaman, Pesisir Selatan dan Padang Pariaman.
Markas PMI Sumatera Barat telah menyiagakan lima unit ambulans dan tim pertolongan pertama untuk membantu warga yang membutuhkan, ujar Zulhendri.
Berdasarkan informasi PMI Pusat, gempa terjadi pertama kali pada 15.38 WIB dengan skala 8,6 skala richter (SR).Selanjutnya terjadi gempa susulan sebanyak tujuh kali hingga pukul 17.50 dengan kekuatan berkisar 6,1 SR hingga 8,8 SR.