REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Warga di kawasan pantai Lempuing, Rawa Mammur, Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, mengungsi karena takut ancaman tsunami. Begitu pula dengan warga Teluk Sepang di Kecamatan Kampung Melayu.
Mereka berhamburan menyelamatkan diri setelah gempa berkekuatan 8,5 SR mengguncang wilayah Kabupaten Simeulue, Nangroe Aceh Darussalam, Rabu (11/4). Setelah muncul guncangan gempa Simeulue tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyarankan warga di kawasan pantai untuk waspada. Warga pun langsung berhamburan meninggalkan rumah mereka mencari tempat lebih aman.
"Kami terpaksa terpengaruh ikut mengungsi ketika melihat seluruh warga berlomba mengangkut anak istri dan barang berharga lainnya ke lokasi lebih aman karena takut ancaman tsunami," kata Dani, salah seorang warga, di kawasan Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, Rabu.
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Bengkulu, Dadang Permana, mengatakan peringatan dini tsunami dari gempa Simeulue diberikan untuk wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung.
"Khusus untuk Bengkulu, warga jangan panik. Namun, mereka perlu waspada karena wilayah Bengkulu terlihat warna kuning dalam peta tsunami tersebut," ujarnya.