REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Marciano Norman, menegaskan sudah ada titik terang mengenai penembakan pesawat komersil di Papua pada beberapa hari lalu.
"Penembakan itu sudah teridentifikasi posisi dari kelompok itu. Sekarang sedang dalam proses pengejaran," kata Marciano saat ditemui wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/4).
Ia mengatakan belum mengetahui secara pasti kelompok mana yang melakukan penembakan. Tetapi, dari sejumlah kelompok yang ada, posisi dan kedudukan dugaan pelaku penembakan sudah dibidik.
Menurutnya, proses pengejaran dilakukan di beberapa titik. Terutama daerah Puncak Jaya yang merupakan lokasi penembakan. "Pengejaran di Puncak Jaya, tempat penembakan itu," katanya.
Sementara Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan Polri untuk penanganan pasca penembakan di Papua. Pihaknya mengaku siaap membantu pihak Polri.
"Kita akan back up dan anggota sudah ada yang di sana. Jadi, nanti bagaimana konsepnya akan dikerjakan bersama," katanya.
Pesawat Trigana dengan kode penerbangan PK-YRF ditembaki kelompok bersenjata saat mendarat di Bandara Mulia, Papua, pada Ahad pagi (8/4). Akibatnya, pesawat tidak bisa terkendali sehingga menabrak sebuah gudang.
Leiron Kogoya, jurnalis Papua Pos Nabire yang menjadi penumpang pesawat tersebut, mati tertembak di bagian leher. Pilot Bebi Astek terkena tembakan di bagian kaki dan Copilot Willy terkena serpihan peluru di jarinya.
Beberapa penumpang lainnya luka-luka dan kini sedang mendapatkan perawatan. Tembakan dari kelompok bersenjata itu mengakibatkan bagian pesawat berlubang-lubang