REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim khusus dari Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan Utara tengah mendalami motif di balik dua aksi pengeroyokan yang terjadi di daerah Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (7/4) dan Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (8/4). Motif sementara kedua tindak kejahatan tersebut terjadi adalah aksi balas dendam atas kematian anggota TNI yang dikeroyok sekelompok orang di daerah Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (31/3).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menuturkan, pihak kepolisian akan terus mendalami berbagai dugaan motif yang berkembang di balik tiga aksi pengeroyokan di lokasi dan waktu yang berbeda itu. Termasuk, tutur Rikwanto, melakukan penelusuran akan aksi balas dendam pada dua peristiwa pengeroyokan yang terjadi belakangan.
Untuk itu, Rikwanto mengatakan, tim khusus telah melakukan koordinasi dengan pihak TNI untuk mengungkap dan menyelidiki kasus pengeroyokan yang terjadi. Koordinasi itu, ujar Rikwanto, bisa berupa permintaan sejumlah keterangan kepada rekan Arifin yang juga anggota TNI.
"Hal itu dilakukan guna menelusuri berbagai alternatif dugaan yang berkembang," ungkap Rikwanto kepada wartawan.
Terkait pemeriksaan anggota TNI, Rikwanto mengatakan, belum ada anggota tentara yang diperiksa. Polisi, ujar Rikwanto, masih melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus termasuk mencari pemecahan masalah dengan pihak TNI terkait tiga aksi pengeroyokan yang diduga kuat saling berkaitan.