REPUBLIKA.CO.ID, MALANG---Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengusulkan Bandara Abdurachman Saleh yang berada di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, menjadi bandara dengan standar internasional seperti Bandara Juanda, Surabaya.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengatakan, usulan itu telah diajukan kepada Menteri Perhubungan dua bulan lalu untuk mendapat penilaian dan kelayakan sebagai bandara internasional. "Kita sudah mengajukan usulan itu, dan Menhub juga sudah menerima usulannya, namun saat ini masih sedang dipelajari mengenai kelayakan bandara sesuai standar internasional," kata Soekarwo saat ditemui di Malang.
Setelah pengajuan usulan itu, Soekarwo meminta kerja sama tiga kepala daerah di wilayah Malang Raya yang terdiri atas Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu untuk membangun fasilitas penunjang menuju bandara.
Menurut Soekarwo, pengajuan itu didasari karena Abdurachman Saleh dinilai memiliki potensi dan perkembangan ekonomi yang cukup pesat di Jawa Timur.
"Dengan adanya perkembangan ekonomi secara cepat itu, tentunya membutuhkan fasilitas transportasi yang menunjang, seperti bandara dengan standar internasional," katanya usai menghadiri Apel Komadan Satuan Rindam V Brawijaya.
Untuk menunjang usulan itu, Soekarwo mengaku, juga telah menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sebagai payung hukum yang mengatur mengenai bandara itu.
"Sambil menunggu keputusan dari Menhub, kami juga sudah siapkan payung hukum pengelolaan bandara Abdurachman Saleh yang mengatur bandara itu nantinya," katanya.
Serta melakukan perbaikan lintasan dengan memperpanjang runway yang awalnya 1.900 meter menjadi lebih dari 2.300 meter dengan dana pembangunan yang bersumber dari APBD Pemprov Jatim.
Menanggapi usulan itu, Wali Kota Malang, Peni Suparto menyambut baik, sebab apabila Abdurachman Saleh dijadikan bandara internasional akan menunjang perekonomian masyarakat di wilayah Kota Malang dan sekitarnya.
Selain itu, Peni juga berencana membangun embarkasi haji bagi jamaah yang berasal dari Kota Malang, sehingga tidak perlu ikut dengan embarkasi Juanda Surabaya.