REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo beberapa kali menyindir kota Solo di sela pengarahannya saat orientasi kepemipinan, Senin (9/4). Namun saat dimintai komentar mengenai Jokowi, Bibit enggan bicara.
Menurut BIbit, tidak ada kekhususan yang bisa dibanggakan dari Kota Solo. Kota Bengawan tersebut menurutnya sama halnya dengan kota-kota lain di Jawa Tengah. "Kalau ke Solo, pasti yang dibangga-banggakan PKL. Di Jateng juga PKL tertib," ujar Bibit kepada peserta orientasi saat pemaparan kawasan-kawasan yang dapat menjadi contoh untuk ditiru.
Dia juga menyindir wakil walikota Solo yang pernah melakukan aksi demo. Menurutnya, hal tersebut tidak pantas dilakukan oleh pejabat birokrasi. "Kalau bupati demo, walikota demo, lurah demo, ini bukan tata negara garis miring," ujar Bibit. "Sebut saja, wakil walikota Solo yang demo. Sikap dan perilaku birokrasi yang tidak taat asas," tambahnya.
Meski demikian, saat ditanya wartawan perihal Jokowi, gubernur enggan berkomentar. Konflik antara Jokowi dan Bibit Waluyo telah berlangsung lama. Terakhir, Bibit menyindir saat Jokowi tak menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Jawa Tengah karena tengah sibuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurut Bibit, Jokowi yang masih berstatus walikota Solo belum meminta izin kepadanya selaku Gubernur Jawa Tengah.