REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO---Harga cabai rawit merah di Pasar Wage Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mencapai Rp60 ribu per kilogram akibat kurangnya pasokan dari petani ke pasaran.
Dari pantauan, Senin (9/4), cabai rawit merah yang dua pekan lalu dijual dengan harga Rp20 ribu per kilogram, saat ini mencapai kisaran Rp 50 ribu-Rp 60 ribu per kilogram.
Seorang pedagang cabai, Eti (46), mengatakan kenaikan harga cabai merah tersebut diakibatkan minimnya pasokan dari petani. "Saya biasanya dipasok dari Pemalang dan Wonosobo. Namun dalam beberapa hari terakhir, pasokan merosot tajam sehingga harganya melonjak," katanya.
Oleh karena harganya yang melonjak tinggi, kata dia, konsumen pun mengurangi konsumsi cabai rawit merah.
"Biasanya dalam sehari saya bisa jual cabai merah sebanyak 20 kilogram, saat ini hanya lima hingga tujuh kilogram saja," katanya.
Tingginya harga cabai rawit merah mengakibatkan pedagang eceran tidak berani menjual komoditas tersebut.
"Dalam tiga hari terakhir, saya tidak berani jual cabai rawit merah. Bingung dengan harga jual ecerannya," kata Wati (30), seorang pemilik warung eceran di Kelurahan Sokanegara, Purwokerto.
Sementara itu, puluhan hektare tanaman cabai di Kecamatan Cilongok, Banyumas, membusuk akibat tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Seorang petani di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Abdul Halim (46), mengatakan tanaman cabai seluas 700 meter persegi miliknya telah mati akibat membusuk.
"Di sini hampir tiap hari turun hujan sehingga tanaman cabai saya pun membusuk dan akhirnya mati," katanya.