REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Ketinggian banjir di wilayah Kota Sampang, Madura, Jawa Timur, Ahad (8/4) pagi, masih sekitar satu meter. Meski, debet air sudah mulai surut sejak dini hari.
Sejak sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, banjir yang melanda wilayah Kota Sampang di beberapa titik mulai surut. Salah satunya seperti lokasi di sekitar Pendopo Wakil Bupati Sampang. Tidak terlihat lagi adanya genangan air di lokasi tersebut. Pada Sabtu (7/4) malam, genangan air di halaman Pendopo Wabup di Jalan Trunojoyo ini mencapai 20 cm.
"Kalau di daerah lain di dalam kota, seperti di Jalan Mawar, air masih mencapai satu meter," kata warga Kota Sampang, Hairani.
Banjir akibat luapan sungai Kalikemuning ini terjadi sejak Sabtu (7/4) pagi. Sungai meluap setelah sebelumnya hujan deras mengguyur bagian wilayah hulu sungai. Banjir saat itu hanya menggenangi tiga desa di wilayah Kecamatan Kota, yakni Desa Pasean, Desa Panggung dan Desa Gunung Madda.
Sejak sekitar pukul 15.00 WIB, genangan banjir mulai memasuki wilayah kota seperti di Jalan Djamaluddin, Wahid Hasyim dan sebagian di Jalan Wijaya Kusuma. Banjir terjadi lantaran hujan turun semakin deras.
Sejumlah lembaga pendidikan juga tergenang air. Banjir juga menggenangi lahan pertanian milik warga di wilayah itu.
Banjir di wilayah itu juga melumpuhkan arus lalu lintas jurusan Kota Sampang menuju Kecamatan Omben.
Beberapa sekolah di Kecamatan Kota Sampang, seperti SDN Pangung, SDN Pasean, SDN Delpenang, SDN Gunung Madda, SMPN 6 serta SMKN 1 Sampang tergenang banjir.
Banjir yang terjadi di kota Sampang kali ini merupakan kali kedua dalam lima hari terakhir ini. Pada Selasa (3/4), banjir akibat luapan sungai Kalikemuning ini juga melanda wilayah itu. Banjir menyebabkan kegiatan belajar mengajar di sejumlah lembaga pendidikan diliburkan.