REPUBLIKA.CO.ID, Lumajang, 5/4 (ANTARA) - Aktivitas Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, masih didominasi banyaknya gempa embusan selama beberapa hari terakhir ini.
"Jumlah gempa embusan selama tiga hari terakhir di puncak Semeru masih cukup tinggi yakni berkisar 95 kali hingga 105 kali," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Hariyanto, saat dihubungi ANTARA per telepon, Kamis.
Aktivitas Gunung Semeru pada Senin (2/4) tercatat mengalami 95 kali gempa embusan, 27 kali gempa tremor, dua kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa tektonik dangkal.
Pada Selasa (3/4) mengalami 105 kali gempa embusan dan dua kali gempa tektonik jauh dengan kondisi visual cuaca terang, angin tenang, dan suhu 23 derajat celcius. Sedangkan pada Rabu (4/4) tercatat 97 kali gempa embusan dan dua kali gempa tektonik jauh dengan kondisi visual cuaca mendung, satu kali gerimis, dan suhunya sekitar 22 derajat celcius.
"Aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih fluktuatif, namun gempa tremor sudah tidak lagi terjadi selama dua hari terakhir ini. Mudah-mudahan aktivitasnya segera menurun," tuturnya.
Hariyanto menjelaskan BPBD Lumajang setiap hari mendapatkan laporan aktivitas Gunung Semeru dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
"Saya imbau warga di enam kecamatan yang berada di lereng Semeru yakni Kecamatan Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, Tempursari, dan Pasrujambe tetap waspada terhadap aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut," paparnya.
Status Gunung Semeru naik dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak 2 Februari 2012 pukul 17.00 WIB hingga kini karena aktivitas gunung api tersebut meningkat.