REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menjelang libur akhir pekan panjang, Kamis (5/4), jumlah penumpang dan kendaraan yang melintas menggunakan kapal feri di perairan Selat Sunda baik dari pelabuhan Merak (Banten) maupun Bakauheni (Lampung) membludak.
Kendati demikian, arus pelayaran kapal yang beroperasi berlangsung lancar. Keterangan yang diperoleh dari berbagai pengguna kapal feri, baik sopir truk dan penumpang bus, masih mengantre bisa masuk kapal di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), memprioritaskan penumpang dan kendaraan pribadi dan angkutan umum, baru kemudian kendaraan truk barang.
Menurut Suripto, sopir truk dari Jakarta, dirinya terpaksa mengantre beberapa jam untuk bisa masuk kapal feri untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni. “Memang ada kepadatan kendaraan yang menyeberang dari Merak ke Bakauheni,” katanya.
Ia mengatakan jumlah truk dan mobil pribadi yang masuk di Pelabuhan Bakauheni juga terlihat ramai dan padat. Namun, menurut dia, pelayaran kapal feri di Selat Sunda berlangsung lancar dan tepat waktu, karena kondisi cuaca terlihat normal.
Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Heru Purwanto, saat dikonfirmasi Republika, Kamis (5/4), membantah adanya kepadatan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, musim liburan seperti ini. “Tidak padat, biasa-biasa saja, kok. Dari mana informasi itu? Yang padat itu di Merak. Di Bakauheni terjadi peningkatan (kendaraan) hari Minggu,” kata Heru.
Sementara itu, dari laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tinggi gelombang laut di perairan Selat Sunda, Merak-Bakauheni diprediksi antara 0,8-1,0 meter, Kamis (5/4). Meski demikian, pihaknya menyatakan perairan di Selat Sunda bagian selatan masih cukup aman. Arah angin di Selat Sunda dari arah barat daya dengan kecepatan 5-10 knot.