REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah nama pengusaha Asia Timur mendominasi daftar ’25 Pengusaha Terpanas Asia 2012’ versi majalah ekonomi Fortune. Tapi, salah satu pengusaha muda Indonesia mampu menebus masuk daftar pengusaha terpanas Asia tersebut.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Energy Adaro Tbk., menjadi satu-satunya pengusaha Indonesia yang berhasil terpilih masuk daftar "Asia’s 25 Hottest People in Business". Fortune, majalah ekonomi ternama Amerika Serikat, menilai Garibaldi Thohir sebagai tokoh penting yang ikut berperan dalam persaingan bisnis batubara dunia.
“Saat ini Adaro merupakan salah satu dari lima produsen batubara terbesar dunia,” tulis majalah Fortune.
Kepemimpinan Garibaldi Thohir di Adaro melambungkan namanya sebagai salah satu CEO brilian Asia. Kepemimpinannya turut mengangkat pencitraan Adaro Energy sebagai salah satu perusahaan kelas atas.
Chief Executive Officer (CEO) Saratoga, Sandiaga Uno, mengaku tidak terkejut ketika mendengar kabar Garibaldi Thohir terpilih sebagai salah satu pengusaha terpanas Asia 2012.
“Karena, di bawah kepemimpinan beliau, Adaro Energy menjadi perusahaan terpercaya dan terus tumbuh,” katanya kepada Republika. ‘’Indonesia sudah setara dalam menghasilkan pebisnis mancanegara.’’
Pengusaha Terpanas
Majalah ekonomi Fortune edisi April 2012 menurunkan judul cover ‘'Asia’s 25 Hottest People In Business’'. Rupali Arora, penulis artikel ''Asia's 25 Hottest People in Business'', menyebut parameter pengusaha terpanas yakni pengusaha yang memiliki inovasi dan berani mengambil risiko.
Pengusaha terpanas juga pengusaha yang memberi dampak besar dalam membangun usahanya. "Asia punya banyak pengusaha macam ini," kata Rupali Arora dalam kata pengantar artikelnya.
Selain Garibaldi Thohir, G.S. Sareen juga masuk menjadi salah satu pengusaha terpanas Asia 2012. CEO dan Presiden Omni United Pte. Ltd ini dinilai inovatif dalam membangun perusahaan yang ramah lingkungan. “Ini adalah kehormatan luar biasa bagi saya dan tim saya dapat diakui oleh publikasi bergengsi,” kata Sareen.
Dalam soal keberanian mengambil risiko, Garibaldi Thohir mengaku dirinya tidak kapok dalam menggeluti bisnis batubara meski berulang kali mengalami kegagalan.
‘’Investasi yang kami tanamkan sebesar 30 juta dollar AS melayang. Saya tak pernah kapok. Gagal, saya pun memutuskan untuk serius membesarkan Padang Bara di Kalsel yang baru untung Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar,’’ tutur Garibaldi Thohir dalam wawancara dengan Bisnis Indonesia pada awal 2012 lalu.