REPUBLIKA.CO.ID, Ambon - Gempa tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) terjadi di Kabupaten Maluku Barat Daya dan Maluku Tenggara Barat pada Selasa sekitar pukul 18.26 WIT. Meski skalanya cukup besar, gempa tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas warga.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon Benny Sipolo di Ambon, Selasa malam, mengatakan, pusat gempa di 7,28 Lintang Selatan dan 125,42 Bujur Timur atau 123 kilometer Barat Laut Maluku Barat Daya (MBD).
Dia mengakui gempa tersebut tidak terlalu dirasakan masyarakat setempat karena lokasinya pada kedalaman 491 kilometer di bawah laut.
"Tetapi kami tetap melakukan pemantauan intensif guna mengantisipasi kemungkinan gempa susulan maupun peristiwa serupa di daerah lainnya di Maluku," katanya.
Benny mengakui, Maluku termasuk daerah rawan gempa di Indonesia sehingga pemantauan intensif dilakukan guna mengantisipasi korban jiwa sekiranya guncangannya berkapasitas besar, maupun kemungkinan terjadi tsunami.
Sejumlah warga Kisar, ibu kota sementara Kabupaten MBD yang dihubungi dari Ambon mengakui, tidak merasakan guncangan gempa tersebut dan aktivitas berjalan seperti biasanya.
"Gempanya tidak dirasakan. Mungkin karena lokasinya jauh dari pusat ibu kota kabupaten," ujar Ronny, salah seorang warga Kisar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
