Selasa 03 Apr 2012 18:07 WIB

Makassar Pertama Kalinya Jadi Tuan Rumah BSBI

Rep: Satya Festiani/ Red: Yeyen Rostiyani
Pemuda dari berbagai negara ini tampil mengenakan pakaian daerah Indonesia saat pembukaan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) pada Selasa (3/4). Mereka siap tinggal di sini selama tiga bulan ke depan dan mempelajari Indonesia.
Foto: Republika/Satya Festiani
Pemuda dari berbagai negara ini tampil mengenakan pakaian daerah Indonesia saat pembukaan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) pada Selasa (3/4). Mereka siap tinggal di sini selama tiga bulan ke depan dan mempelajari Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Makassar untuk pertama kalinya menjadi salah satu tuan rumah dari program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). BSBI adalah program Kementerian Luar Negeri Indonesia bagi puluhan kaum muda dari berbagai negara untuk belajar Indonesia. Sebelumnya, tuan rumah BSBI hanya empat kota, yakni Solo, Bandung, Surabaya, dan Bali.

"Teman-teman dari Kemenlu menawarkan pada sanggar-sanggar di Makassar untuk mengikuti program ini. Proposal dari rumah budaya kamilah yang lolos," ujar Direktur Operasional Rumah Budaya Rumata dari Makassar, Abdi Karya, Selasa (3/4).

Para peserta yang terdiri dari 50 pemuda dari berbagai negara akan diajarkan kebudayaan Indonesia di kota tuan rumah. "Selain kunjungan ke situs-situs kebudayaan, mereka akan mempelajari kesenian tari, musik, dan bahasa," ujar dia.

Rumata adalah rumah budaya independen pertama di Makassar. Pendirinya adalah Riri Riza dan para sahabatnya. "Kami telah menyiapkan berbagai program dan sarana yag sesuai dengan standar. Kami juga bekerjasama dengan teman-teman pengajar," ujar Abdi.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Fachrir, mengatakan penambahan Makassar sebagai tuan rumah adalah salah satu usaha untuk memperluas daerah penempatan. "Setiap tahun akan terus diperluas daerah tujuannya," ujar Fachrir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement